Jumat, 08 September 2017

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK



Kereaktifan Berdasarkan Bangun Molekul Senyawa Organik 
Rantai Terbuka dan Rantai Tertutup

Salah satu sifat utama senyawa organik alami maupun senyawa organik buatan adalah senyawa organik selalu mengandung unsur karbon. Oleh karena itulah, istilah “senyawa organik” disempurnakan menjadi senyawa karbon; dan Ilmu Kimia yang mempelajarinya disebut sebagai Kimia Karbon. Namun demikian, istilah senyawa organic sampai kini masih digunakan terutama untuk membedakannya dari senyawa anorganik. Senyawa organik dapat didefinisikan sebagai senyawa yang terdiri dari unsur C dan unsur H sebagai unsur utama, dan beberapa unsur lain seperti O, N, P atau S. Sedangkan  jika senyawa itu hanya mengandung unsur C dan H saja, maka senyawa itu dikatankan senyawa hidrokarbon.
Senyawa organik dalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali kabrida, karbonat, dan oksida karbon. Ada banyak senyawa organik, untuk mempermudahnya senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok dan sub kelompok.
HIDROKARBON
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari 2 jenis unsur, hidrokarbon merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Salah satu contoh senyawa hidrokarbon yang sederhana adalah metana, dengan rumus struktur CH4. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Berikut beberapa contoh hidrokarbon:
Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan kovalen tunggal. Dengan demikian, semua atom karbon dalam molekulnya mempunyai hibridisasi sp3. Hidrokarbon tak jenuh mengandung ikatan rangkap atau ikatan ganda tiga di antara atom-atom karbonnya. Atom karbon yang memiliki sebuah ikatan rangkap dengan tetangganya, mempunyai hibridisasi sp2, sedangkan atom karbon yang memiliki sebuah ikatan ganda tiga, mempunyai hibridisasi sp.
Hidrokarbon aromatik sebetulnya juga tak jenuh, tetapi kestabilannya jauh lebih tinggi daripada hidrokarbon tak jenuh, sehingga dimasukkan dalam golongan yang berbeda, yaitu hidrokarbon aromatik. Senyawa ke-4 (benzena) di atas termasuk dalam hidrokarbon aromatik.

CIRI-CIRI UMUM
Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom karbonnya berikatan rangkap. Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih kompleks, seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik ikatan diantara atom karbon bersifat non-polar.
Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan “4-hidrogen” yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ. Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.
Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana cair telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-Huygens.

TURUNAN HIDROKARBON
Sintesis senyawa lain.klasifikasi gugus fungsi. Berikut ini adalah beberapa gugus fungsi yang umum diketahui:
1.      Alkohol atau Alkanol adalah gugus fungsi yang terdiri atas atom O dan H membentuk gugus -OH. Alkohol dapat membentuk Alkohol primer, sekunder, dan terisier tergantung ia mengikat di atom C apa. Bila alkohol mengikat di atom C primer, maka alkohol tersebut adalah alkohol primer, juga seterusnya. Alkohol memiliki akhiran –nol.
Contoh:
CH3CH2OH (n-etanol)
CH3(CH2)3OH (n-butanol)
CH3CH2CHCH3OH (2-butanol)
2.      Alkoksi Alkana atau Eter adalah gugus fungsi Alkohol yang kehilangan atom H-nya membentuk gugus -O-, sehingga Eter mampu mengikat 2 gugus alkil yang berbeda. Eter memiliki Akhiran –oksi.
Contoh:
CH3OCH3 (metoksi metana)
CH3CH2O(CH2)2CH3 (etoksi propana)
3.      Alkanal atau Aldehid merupakan gugus fungsi yang terdiri dari atom C, O, dan H memebentuk gugus -COH. Aldehid memiliki akhiran –nal.
Contoh:
HCOH (Metanal)
CH3CH2COH (Propanal)
4.      Alkanon atau Keton merupakan gugus fungsi Aldehid yang kehilangan atom H-nya membentuk gugus -CO-, sehingga Keton mampu mengikat 2 gugus alkil lain yang berbeda. Keton memiliki akhiran –non.
Contoh:
CH3COCH3 (2-Propanon)
5.      Asam Alkanoat atau Asam Karboksilat merupakan gugus fungsi yang terdiri dari atom C, O, dan H serta O lainnya yang memiliki ikatan rangkap 2 sehingga membentuk gugus -COOH-. Asam Karboksilat memiliki akhiran –oat.
Contoh:
CH3CH2COOH (Asam 1-Propanoat)
CH3(CH2)4COOH (Asam 1-Pentanoat)
6.      Alkil Alkanoat atau Ester merupakan gugus fungsi Asam Karboksilat yang kehilangan atom H-nya sehingga membentuk gugus -COO- yang dapat mengikat 2 gugus alkil. Ester dapat dihasilkan dari reaksi Esterifikasi yaitu Reaksi antara Asam Karboksilat dengan Alkohol. Ester memiliki akhiran -il –oat.
Contoh:
CH3COOCH3 (Metil Etanoat)
7.      Gugus Fungsi Amina merupakan gugus fungsi yang berasal dari senyawa NH3 yang kehilangan 1 atom H menjadi -NH2 (Amina Primer) atau kehilangan 2 atom H menjadi -NH (Amina Sekunder) atau kehilangan seluruh atom Hnya menjadi -N (Amina Terisier). Amina memiliki akhiran –amina.
Contoh:
CH3CH2NH(Etil Amina)
(CH3)3N (Trimetil Amina)
8.      Gugus Fungsi Haloalkana adalah Gugus Fungsi yang terdiri dari unsur-unsur Halogen seperti Fluor (F), Klor (Cl), Brom (Br), dan Iodin (I). Masing-masing gugus fungsi haloalkana hanya memiliki 1 tangan sehingga hanya bisa mengikat 1 gugus alkil. Haloalkana memiliki awalan Floro- untuk Fluor, Kloro- untuk Klor, Bromo- untuk Brom, dan Iodo- untuk Iodin.
Contoh:
CH3Cl (Klorometana)
CH3CHBrCH3 (2-Bromopropana)
Klasifikasi struktur
Hidorkarbon tersaturasi dapat berupa:
1.      Lurus (rumus umum CnH2n + 2), kerangka karbon membentuk rantai lurus tanpa ada cabang
2.      Bercabang (rumus umum CnH2n + 2, n > 3), kerangka karbon utamanya mempunyai cabang-cabang
3.      Siklik (rumus umum CnH2n, n > 2), ujung-ujung kerangka karbonnya bertemu sehingga membentuk suatu siklus.
Menurut definisi dari IUPAC, 2 golongan pertama di atas dinamakan alkana, sedangkan golongan yang ketiga disebut dengan sikloalkana.Hidrokarbon tersaturasi juga dapat membentuk gabungan ketiga macam rantai diatas, misalnya linear dengan siklik membentuk polisiklik. Senyawa seperti ini masih disebut dengan alkana (walaupun tidak mempunyai rumus umum), sepanjang tetap berupa asiklik (tidak seperti siklus).



KLASIFIKASI HIDROKARBON

1.      Senyawa Rantai Terbuka (Alifatik).
Senyawa alifatik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen yang bergabung bersama dalam rantai lurus, bercabang atau cincin non-aromatik. Alifatik berasal dari bahasa Yunani “aleiphar” yang berarti lemak, sebagaimana senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki sifat seperti lemak. Senyawa alifatik dapat berbentuk senyawa asiklik atau siklik, tetapi bukan senyawa karbon aromatik. Kebanyakan mudah terbakar, memungkinkan penggunaan hidrokarbon sebagai bahan bakar, seperti metana di pembakar Bunsen dan gas alam cair (LNG), dan asetilena dalam pengelasan. Hidrokarbon dari alkana, alkena dan alkuna merupakan senyawa alifatik, seperti asam lemak dan banyak senyawa lainnya. Senyawa alifatik juga dikenal sebagai hidrokarbon alifatik atau senyawa non-aromatik. Contohnya seperti etilena, isooktan, asetilena. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
a.       Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa alifatik jenuh yaitu senyawa yang  Bergabung dengan ikatan tunggal (alkana).
Alkana dan Sikloalkana
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.
 

Sikloalkana adalah jenis alkana yang mengandung cincin karbon (tetapi bukan sebuah cincin benzene). Molekul-molekul ini masih hanya memiliki ikatan tunggal dan dengan demikian jenuh. Contoh:
b.      Senyawa alifatik tak jenuh ,yaitu pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena,sedangkan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.
Alkena
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.

Alkuna
Alkuna memiliki setidaknya satu rangkap tiga antara atom karbon. Rumus untuk alkuna yaitu, untuk sebuah alkuna dengan hanya satu ikatan rangkap tiga memiliki rumus CnH(2n-2)
2.      Senyawa Rantai Tertutup (Siklik)
Senyawa siklik yang atom lingkarnya selain tersusun oleh atom C (karbon) juga tersusun oleh atom lain, misalnya: O, N, dan S. Senyawa siklik terbagi menjadi senyawa heterosiklik dan homosiklik.
1)      Heterosiklik
Senyawa heterosiklik adalah suatu senyawa siklik di mana atom-atom yang terdapat dalam cincin terdiri atas dua atau lebih unsur yang berbeda. Cincin heterosiklik dapat bersifat aromatik, sama seperti pada cincin benzena. Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti, morfin, nikotin dan kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode genetik), dan senyawa biologi lainnya. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, dan pirol.
2)      Senyawa Homosiklik
Adalah senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon Senyawa homosiklik atau senyawa karbosiklik dibagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatic.
a.       Senyawa Alisiklik
Senyawa cincin beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrookarbon alisiklik jenuh memiliki rumus umum CnH2n. contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksena.
b.      Senyawa Aromatik
Senyawa ini mengandung cincin benzena, yaitu sebuah cincin dari 6 atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatic karena banyak dari mereka yang memiliki bau yang harum. Sifat-sifat senyawa aromatic :
1)      Sifat fisik
·         Zat cair tidak berwarna
·         Memiliki bau yang khas 
·         Mudah menguap
·         Benzene digunakan sebagai pelarut 
·         Tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi larut dalam senyawa yang kurang polar seperti eter dan tetraklorometana.
·         Larut dalam berbagai pelarut organic
·         Benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air
·         Densitas : 0,88
2)      Sifat Kimia
·         Bersifat toksik karsinogenik ( hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut hanya gunakan jika tidak ada alternatif lain misalnya toluena .
·         Merupakan senyawa nonpolar.
·         Tidak begitu reaktif tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
·         Lebih mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada adisi    
Senyawa aromatik terdiri dari kelas hidrokarbon yang mencakup enam anggota dan memiliki cincin karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi terdelokalisasi atau terkonjugasi.Senyawa ini bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun sintetisnya. Nama aromatik diambil berdasarkan pada aroma kuat yang dihasilkannya.Senyawa aromatik paling sederhana adalah benzena (C6H6), senyawa bersifat karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri penting.Benzena merupakan termasuk dari golongan senyawa aromatis yang paling sederhana. Benzena mempunyai rumus (C6H6) di mana merupakan dari hidrokarbon tidak jenuh sehingga mudah bereaksi dengan senyawa atau unsur lain membentuk senyawa baru. Rumus molekul benzena telah ditemukan sejak tahun 1834 yaitu C6H6. Rumus molekul ini memperlihatkan ketidakjenuhan karena tidak memenuhi rumus CnH2n+2. Akan tetapi benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan, benzena tidak melunturkan warna air bromin (tidak diadisi oleh bromin). Hasil percobaan menunjukkan bahwa monosubstitusi benzena, C6H5X, tidak mempunyai isomer. Hal ini mengisyaratkan bahwa keenam atom H pada benzena mempunyai kedudukan yang ekivalen.Sementara itu, disubstitusi benzena, C6H4X2, mempunyai tiga isomer. Rumus struktur benzena menjadi persoalan bertahun-tahun yang kemudian terselesaikan atas usul Kekule tahun 1865 yang mengusulkan agar enam atom hidrogen yang terikat pada atom-atom karbon pada molekul C6H6 dibuat setara.Terdapat 2 cincin aromatik, yaitu :
a)      Cincin aromatik sederhana
Cincin aromatik sederhana, juga dikenal sebagai arena sederhana atau senyawa aromatik sederhana, merupakan senyawa organik aromatik yang hanya terdiri dari struktur cincin planar berkonjugasi dengan awan elektron pi yang berdelokalisasi. Banyak senyawa cincin aromatik sederhana yang mempunyai nama trivial. Biasanya, ia ditemukan sebagai substruktur molekul-molekul yang lebih kompleks. Senyawa aromatik sederhana yang umumnya ditemukan adalah benzena dan indola.
Cincin aromatik sederhana dapat berupa senyawa heterosiklik apabila ia mengandung atom bukan karbon. Ia dapat berupa monosiklik seperti benzena, bisiklik seperti naftalena, ataupun polisiklik seperti antrasena. Cincin aromatik monosiklik sederhana biasanya berupa cincin beranggota lima, seperti pirola, ataupun cincin beranggota enam, seperti piridina.
b)      Cincin aromatik heterosiklik
Cincin aromatik yang mengandung atom nitrogen dapat dibedakan menjadi cincin aromatik basa dan cincin aromatik non-basa.
-          Pada cincin aromatik basa, pasangan menyendiri elektron bukanlah bagian dari sistem aromatik cincin tersebut. Pasangan menyendiri ini bertanggungjawab terhadap kebasaan basa ini. Dalam senyawa-senyawa ini, atom nitrogen tidak berikatan dengan atom hidrogen. Contoh cincin aromatik basa adalah piridina dan kuinolina. Beberapa cincin bisa saja mengandung atom nitrogen basa dan non-basa secara bersamaan, misalnya imidazola dan purina.
-          Pada cincin non basa, pasangan menyendiri elektron atom nitrogen berdelokalisasi dan berkontribusi terhadap sistem aromatik elektron pi. Dalam senyawa ini, atom nitrigen berikatan dengan atom hidrogen. Contoh cincin aromatik non-basa ini adalah pirola dan indola.


Daftar Pustaka

9 komentar:

  1. Hai novi tolong berikan kesimpulan dari postingan ini. Trimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari
      namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
      hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa
      hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
      Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan
      yang tidak dapat digantkan oleh senyawa lain dalam penggunaan sehari-hari dalam
      bidang sandang, pangan serta papan. Dalam penggunaannya pun memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya sehari-hari.

      Hapus
  2. Apa maksud dari Pasangan menyendiri ini bertanggungjawab terhadap kebasaan basa ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaitu dengan mengganti pasangan dari atom2 pembentuknya. Salah satu senyawa dengan sifat ini adalah piridina, di mana sebuah gugus CH di dalam cincin aromatis yang terdiri dari enam atom diganti dengan nitrogen.

      Hapus
  3. Selamat malam... Jelaskan apa perbedaan dari homosiklik dan heterosiklik, berikan contohnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyawa Homosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya hanya tersusun oleh atom karbon.
      Senyawa Heterosiklik: Senyawa siklik yang atom lingkarnya selain tersusun oleh atom C (karbon) juga tersusun oleh atom lain, misalnya: O, N, dan S

      Hapus
  4. Senyawa aromatik terdiri dari kelas hidrokarbon yang mencakup enam anggota dan memiliki cincin karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi terdelokalisasi atau terkonjugasi,
    apa yang dimaksud dengan enam anggota tersebut?,tolong jelaskan

    BalasHapus
  5. Tolong jelaskan yang di maksud dengan
    Cincin aromatik heterosiklik dan cincin raromatik sederhana ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cincin aromatik sederhana, juga dikenal sebagai arena sederhana atau senyawa aromatik sederhana, merupakan senyawa organik aromatik yang hanya terdiri dari struktur cincin planar berkonjugasi dengan awan elektron pi yang berdelokalisasi. Banyak senyawa cincin aromatik sederhana yang mempunyai nama trivial. Biasanya, ia ditemukan sebagai substruktur molekul-molekul yang lebih kompleks. Senyawa aromatik sederhana yang umumnya ditemukan adalah benzena dan indola.
      Cincin aromatik sederhana dapat berupa senyawa heterosiklik apabila ia mengandung atom bukan karbon.
      Cincin aromatik yang mengandung atom nitrogen dapat dibedakan menjadi cincin aromatik basa dan cincin aromatik non-basa.

      Hapus

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV KIMIA ORGANIK I 1.       Mengapa reaksi bersaing antara substitusi dan eliminasi bisa terjadi ? Je...