Sabtu, 07 Oktober 2017

TUGAS TERSTRUKTUR II


TUGAS TERSTRUKTUR II
TUGAS TATAP MUKA KE-6 DAN KE-7

1.      Jelaskan mengapa suatu sikloheksana terdisubstitusi cis-1,3 lebih stabil daripada struktur –trans padanannya?
2.      Tuliskan Proyeksi Fischer untuk semua konfigurasi yang mugkin dari 2,3,4-pentanatriol. Tunjukkan pasangan-pasangan enantiomernya?

Jawab :

1.      Molekul sikloheksana dapat bersifat cis ataupun trans, bila terdisubstitusi oleh dua gugus molekul atau atom. Bentuk cis dan trans pada sikloheksana adalah isomer geometris dan pada suhu kamar tak dapat saling-diubah satu menjadi lainnya, dan masing-masing isomer dapat memiliki aneka ragam konformasi. gambar (atas) dibawah berikut ini adalah beberapa bentuk kursi dari cis-1,2-dimetilsikloheksana :



Posisi equatorial lebih stabil dibandingkan posisi aksial dikarenakan pada posisi equatorial  efek tolakan sterik lebih kecil dibandingkan bentuk aksial. Suatu sikloheksana terdistubsituent cis 1,3 lebih stabil dari pada struktur trans padanannya, karena kedua subsituen dalam 1,3-isomer dapat berposisi ekuatorial..Sedangkan dalam trans-1,3- isomer, 1 gugusnya terpaksa berposisi aksial.
Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai atom-atom karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga termasuk hidrokarbon siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Rumus umum sikloalkana CnH2n. Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,50) maka molekulnya mengalami regangan.
Makin besar penyimpangannya terhadap sudut ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut makin reaktif. Pada sikloheksana juga dijumpai isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan konformasi kursi, yang masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial. Sifat-sifat fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik didih dan titik leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat bereaksi dengan senyawa lain).
Molekul sikloheksana dapat bersifat cis ataupun trans, bila terdisubstitusi oleh dua gugus molekul atau atom.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa :
·         Konformasi Cis 1,2- dimetilsikloheksana adalah  a, e = e, a (energi sama besar) dan trans 1,2- dimetilsikloheksana adalah  a, a < e, e (lebih stabil 1,87 kkal/mol). Jadi dalam kasus terdisubstitusi 1,2-sikloheksana, konformasi trans lebih stabil dari cis, karena padatrans kedua substituen pada posisi ekuatorial.
·         Tetapi pada kasus tersubstitusi 1,3–dimetilsikloheksana, maka konformasi cis lebih disukai (lebih stabil) daripada posisi trans, karena pada posisi cis adalah e,e, sedangkantrans adalah a,e. 



·         Dua gugus yang disubstitusikan pada suatu cincin sikloheksana dapat bersifat cis ataupun trans. Cis 1,3 lebih stabil dari pada struktur trans 1,3 karena kedua substituent dalam cis-1,3 dapat berposisi ekuatorial. Sedangkan trans-1,3 satu gugus terpaksa berposisi aksial. Dalam hal ini  kesetabilansuatu isomer baik itu cisataupun trans tergantung pada posisi substituennya. Jika cis-1,3 lebih stabil dikarenakan posisi ekuatorial hal ini disebabkan bahwa pada posisi ekuatorial efek tolakan steriknya  lebih kecil dibandingkan posisi aksial pada trans-1,3 sehingga cis-1,3lebih stabil. Jadi dapat disumpulkan bahwa posisi ekuatorial memilik efek tolakan sterik yang kecil sehungga stabil dan semakin kecil tolakan sterik antar atom maka akan semakin stabil. Begitupula sebaliknya pada posisi aksial yang memiliki tolakan sterik yang besar sehingga menyebabkan ketidakstabilan.

2.      Proyeksi fischer untuk semua konfigurasi yang mungkin dari 2,3,4-pentanatriol, yaitu :
2,3-dihidroksipropanal (gliseraldehida), dan 2,3,4-trihidroksibutana (eritrosa).

     atau


    
DAFTAR PUSTAKA


10 komentar:

  1. bisakah,anda menambahkan penjelasan pada jawaban nomor 2 agar lebih jelas,terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emil Fischer (1852-1919) seorang ahli kimia organik bangsa jerman yang yang memperoleh hadiah nobel untuk ilmu kimia pada tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia ruang (stereokimia) dan umus srtuktur karbohidrat, menggunakan rumus proyeksi untuk menuliskan rumus struktur karbohidrat.

      Proyeksi fischer digunakan untuk mengutamakan konfigurasi (R) dan (S) dari karbon chiral. Pada proyeksi fischer dari suatu karbohidrat, rantai karbon digambarkan secara vertical (tegak) dengan gugusan aldehid atau keto berada pada puncak dari rumus.

      Hapus
  2. kesetabilan suatu isomer baik itu cis ataupun trans tergantung pada posisi substituennya.mengapa demikian? Apakah isomer itu hanya bergantun pada posisi subsituennya saja atau ada faktor lain. Tolong jelaskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena masing-masing isomer dapat memiliki aneka ragam konformasi.

      Hapus
  3. Mengapa posisi ekuatorial memilik efek tolakan sterik yang kecil ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena posisi equatorial lebih stabil dibandingkan posisi aksial

      Hapus
  4. Selamat malam saudari novi saya ingin sedikit menambahakan. menurut saya seharusnya pada soal nomor 1 yaitu siklohksana terdistribusi cis 1,3 lebih stabil dari pada struktur trans padanya, dibuat gambar perbedaan antara Cis-1,3-dimetilsikloheksana dan Trans-1,3-dimetilsikloheksana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kepada saudara wahyu atas penambahan materinya.

      Hapus
  5. Saya hanya ingin menambahkan sesikit jawaban dari pertanyaan nomor 2 mengenai proyeksi Fischer.
    Dengan menggunakan proyeksi Fischer, sistem penggambaran konfigurasi gugus di sekitar pusat kiral yang berbeda, yaitu konvensi D dan L. Metode ini banyak digunakan untuk karbohidrat dan asam amino.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kepada saudari Nadya atas penambahan materinya. Sangat membantu

      Hapus

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV KIMIA ORGANIK I 1.       Mengapa reaksi bersaing antara substitusi dan eliminasi bisa terjadi ? Je...