Minggu, 27 Agustus 2017

ORBITAL HIBRIDA NITROGEN



Orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen
A.     Orbital hibrida dari nitrogen dan oksigen
Nitrogen adalah nonlogam; arsen dan antimon adalah semilogam; dan bismuth adalah logam. Nitrogen hanya menunjukkan sedikit kemisripan dengan kelompok lainnya. Ini dapat dilihat dari rumus unsure dan senyawanya. Molekul nitrogen secara elementer adalah N2. Hal serupa, terdapat pada asam okso +5, dimana nitrogen adalah HNO3 dan merupakan zat pengoksidasi. Karena itu, asam nitrat, HNO3 direduksi menjadi NO2 (biloks +4), NO (+2), N2 (0), dan NH3 (-3).
Nitrogen relatif kurang reaktif pada suhu kamar, disebabkan kekuatan ikatan pada N≡N. Namun, pada suhu yang dinaikkan secara perlahan, nitrogen berekasi dengan sejumlah unsure dengan oksigen menghasilkan nitrit oksida.
N2(g) + O2(g)          2NO(g)
Reaksi ini digunakan dalam industri (proses Haber), dan sebagai sumber  komersial senyawa nitrogen. Hampir semua nitrogen di alam terdapat sebagai gas nitrogen. Atmosfer terdiri dari 78,1% massa N2. Komponen nitrogen dari udara dipisahkan melalui pencairan, diikuti distilasi. Nitrogen merupakan komponen yang mudah menguap dalam udara cair, sehingga nitrogen merupakan gas pertama dalam distilasi yang meninggalkan cairan gas lain, terutama oksigen dengan gas mulia. Nitrogen cair digunakan sebagai pembeku, seperti makanan dan bahan yang terbuat dari karet, serta untuk membekukan bahan biologi. Hampir semua gas nitrogen untuk gas pelindung, yang bertujuan untuk mencegah bahan bersentuhan langsung oksigen selama pemrosesan atau penyimpanan. Oleh karena itu, komponen elektronik sering dibuat dalam atmosfer nitrogen.
Nitrogen membentuk senyawa pada semua keadaan oksidasi. Amonia, NH3, merupakan senyawa/gas  tak berwarna dengan cirri iritasi dan berbau menyengat. Amonia dibuat secara komersial melalui prosses Haber dari N2 dan H2. Sejumlah amonia dapat dibuat di laboratorium melalui reaksi garam amonia dengan basa kuat, seperti NaOH atau Ca(OH)2.
NH4+ + OH-           NH3(g) + H2O(l)
Oksida nitrat bereaksi cepat dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida, NO2 adalah gas berwarna coklat kemerahan, dan cairannya menguap pada 21ºC. Zat tersebut berada dalam keadaan kesetimbangan dengan senyawa dinitrogen tetroksida, N2O4.  Reaksi ini bersifat eksoterm, sehingga dinitrogen tetroksida lebih dominan pada suhu rendah. Pada suhu di atas 140ºC bercampur dengan nitrogen dioksida.

B.     Ikatan rangkap terkonjugasi
Ikatan rangkap terkonjugasi merupakan ikatan antar atom karbon atau yang terjadi pada senyawa organik yang secara kovalen ikatan atar atomnya merupakan ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian, dimana terjadinya delokalisasi electron agar tingakt energinya lebih stabil atau bias disebut dengan stabilisasi struktur.
Jika dibandingkan kestabilan ikatan C-C dengan ikatan C-O, ikatan antar atom C-O lebih kuat dan stabil dikarenakan jumlah elektron atom O yang di sumbangkan lebih banyak dari pada atom C yang hanya berjumlah 4 elektron yang mengakibatkan keelektronegatifan dan afinitas elektron iktan atom C-O lebih dibandingkan ikatan antar atom C-C.
1.      Isomer geometri Cis dan Trans. Isomer geometri terbagi menjadi dua yakni Cis dan Trans. Bila subtituen terletak pada bidang yang sama maka disebut cis, sedangkan trans bila subtituen terletak pada bidang yang bersebrangan. Struktur trans lebih stabil dibandingkan dengan cis karena makin besar halangan sterik maka energinya makin besar inilah yang terjadi pada struktur cis. Contohnya cis-2-butena dan trans-2-butena :

Tetapi pada cis-2 butena :
-          Memiliki titik lebur kecil yang berarti akan  lebih cepat mencair karena jika halangan steritnya besar maka mempunyai energi kinetik besar dan molekul akan cepat merenggang sehingga akan cepat mencair.
-          Memiliki titik didih yang lebih besar. Walaupun sebenarnya cis kurang stabil, tapi memiliki kerapatan (kebolehjadian menemukan elektron ) yang lebih besar , maka intensitas berikatan lebih besar jadi sulit untuk diputus sehingga membutuhkan titik didih yang lebih besar untuk memutuskan ikatan tersebut.
Dan pada trans-2 butena :
-          Memiliki titik leleh yang lebih besar yang berarti akan lama mencair karena jika halangan steritnya kecil maka mempunyai energy kinetic yang lebih kecil dan molekul akan lambat merenggang sehingga akan lama mencair.
-          Memiliki titik didih yang lebih kecil . walaupun trans sebenarnya stabil tapi memiliki kerapatan yang lebih kecil, maka intensitas berikatan akan lebih kecil jadi mudah untuk diputus sehingga membutuhkan titik didih yang kecil untuk memutuskan ikatan tersebut.


C.     Benzena  dan resonansi
Benzena pertama kali disintesis oleh Michael Faraday tahun 1825 dari gas yang pada saat itu dipakai sebagai pengisi lampu penerang. Pada tahun 1834, diketahui bahwa benzena memiliki rumus  molekul C6H6 , sehingga disimpulkan bahwa  benzena memiliki ikatan rangkap yang lebih banyak darpada alkena maupun alkuna. Ikatan rangkap pada benzena tidak dapat di adisi, tetapi benzena dapat bereaksi secara substitusi.
Pada tahun 1865, Friedrich August Kekule dapat menjelaskan struktur benzena. Menurutnya, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara melingkar membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120º. Ikatan antar atom karbon adalah ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal bergantian.
Analisis sinar X terhadap struktur benzena menunjukkan bahwa panjang ikatan antaratom karbon pada benzena sama, yaitu 0,139 nm dan panjang ikatan tunggal C-C adalah adalah 0,154 nm. Jadi, ikatan karbon-karbon pada olekul benzena berada diantara ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal. Hal ini menggugurkan struktur menurut Kekule.
Berdasarkan hasil analisis sinar X maka diusulkan bahwa ikatan rangkap dua karbon-karbon pada molekul, benzena tidak terlokalisasi pada karbon karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah. Gejala ini dinamakan juga resonansi. Untuk menggambarkan ikatan rangkap dua yang terdelokalisasi pada molekul benzena dinyatakan dengan lingkaran seprti ditunjukkan gambar 1.1 .
Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam benzena tidak terlokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.
Pada suhu kamar, senyawa benzena berwujud cair, tak berwarna, dan mudah terbakar. Titik didih benzena 80°C dan titik bekunya 5,5°C. Benzena paling banyak digunakan sebagai pelarut senyawa karbon yang nonpolar, seperti heksana atau karbon tetraklorida.Semua senyawa karbon mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Beberapa turunan benzene ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut.

1.      Tatanama turunan benzena
Pada mulanya istilah aromatic diterapkan terhadap senyawa yang memiliki bau harum (manis). Sekarang, istilah tersebut diberikan kepada senyawa benzena dan turunannya. Hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena kadang-kadang disebut arena juga arena.
Tatanama senyawa turunan benzena didarkan pada sistem penomoran, dimana atom karbon dalam gugus pengganti atom H pada benzena sekecil mungkin. Sebagai contoh, perhatikan penamaan senyawa berikut.
Apabila terdapat dua gugus atom atom atau lebih yang menggantikan atom H dengan gugus berbeda, maka penamaan gugus gugus didahulukan secara alphabet diikuti nama benzena. Contoh :
Gugus C6H5 -, yaitu benzena yang kehilangan satu atom hidrogen dikenal sebagai gugus fenil. Jadi C6H5 –CH=CH2 dinamakan feniletana; C6H5 –NH2 disebut fenilamina, dan C6H5 –OH dinamakan fenilmetanol.
2.      Reaksi dan kegunaan benzena
Benzena cenderung menjalani reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Dengan adanya katalis besi  (III) klorida atau aluminium klorida, benzena dapat beraksi dengan klorin ataupun bromine pada suhu kamar membentuk senyawa halobenzena. Persamaannya :
      + Br2    FeCl3                 Br + HBr
Campuran dengan volume yang sama dari asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dikenal sebagai campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahakan kedalam benzena, kemudian dikocok secara perlahan akan terjadi rekasi yang eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C, maka hasil reaksi utama adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat. Persamaan reaksinya :
      + HNO3                   H2SO4/55°C              NO2 + H2O
Fungsi asam sulfat dalam campuran nitrasi diatas adalah untuk menghasilkan kation nitril, NO2+ dari asam nitrat. Persamaannya :
2H2SO4  +  HNO3                    2HSO4+  + H3O+  + NO2+
Apabila campuran nitrasi dan benzena dipanaskan pada suhu diatas 60°C selama lebih kurang satu jam, maka gugus nitro yang kedua akan menstubtitusi atom H pada cincin benzena. Setelah campuran reaksi dituangkan ke dalam air, padatan kuning pucat 1,3-dinitrobenzena akan terbentuk.
Dalam industry kimia, benzena digunkan sebagai bahan baku pada pembuatan fenol, propanon, nitrobenzene, fenilamina, pewarna (celup), nilon, plastik dan lain-lain. Seperti ditunjukkan pada diagram berikut.


DAFTAR PUSTAKA

Sunarya, 2012. Kmia Dasar II. Bandung: CV Yrama Widya

10 komentar:

  1. Hai novi, dapatkah anda menjelaskan tentang gugus karbonil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam kimia organik, gugus karbonil adalah sebuah gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan rangkap dengan sebuah atom oksigen: C=O.

      Istilah karbonil juga dapat merujuk pada karbon monoksida sebagai sebuah ligan pada senyawa anorganik atau kompleks organologam (misalnya nikel karbonil); dalam situasi ini, karbon berikatan rangkap tiga dengan oksigen C≡O.

      Hapus
  2. Selamat malam Novi, postingannya sangat bermanfaat, setelah membaca blog anda saya ingin bertanya, tolong berikan penjelasan pada sifat fisik dan benzene, kenapa bersifat racun? terimakasih.

    BalasHapus
  3. Sifat Fisik

    a. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.

    b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270C).

    c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50C

    d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut nonpolar

    e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar

    BalasHapus
  4. selamat malam novi,saya ingin bertanya mengapa Benzena cenderung menjalani reaksi substitusi daripada reaksi adisi?

    BalasHapus
  5. Reaksi adisi merupakan penambahan masing-masing satu gugus kepada dua atomkarbon yang mempunyai ikatan rangkap, sedangkan substitusi merupakan reaksi pergntiansuatu atom dengan atom lainnya dalam satu molekul. Dan reaksi eliminasi merupakanpenarikan dua gugus masing-masing dari dua atom karbon yang berdekatan.Dalam pecobaan kali ini, yang akan dilakukan hanya menggunakan tahapan reaksiadisi dan substitusi saja, dimana bahan yang digunakan yaitu benzen, ekstrak mawar, ekstrak pandan, ekstrak jahe dan minyak goreng. Dari bahan-bahan tersebut akan dicampurkandengan larutan iodium dan akan diamati perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing reagen dengan menggunakan tahapan reaksi adisi dan substitusi.

    BalasHapus
  6. hai novi.. saya masih kurang paham dengan maksud ini " Hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena kadang-kadang disebut arena juga arena." bisa tolong di jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arena disini maksudnya adalah bagian dari komponen benzena dan turunannya yaitu hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena.

      Hapus
  7. Tolong anda jelaskan kepana pada suhu kamr, senyawa benzena berwujud cair, taka berwarna, dan mudah terbakar ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benzena paling banyak digunakan sebagai pelarut senyawa karbon yang bersifat nonpolar dan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa turunan benzena. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Reaksi umum benzena adalah reaksi substitusi, yaitu penggantian atom H oleh gugus lain tanpa mengganggu cincin karbonnya.
      Pengukuran spektroskopik menunjukkan bahwa molekul benzena adalah planar dan semua ikatan karbon-karbonnya sama panjang yaitu 1,39 Å. Ikatan karbon-karbon pada benzena panjangnya di antara ikatan karbon-karbon tunggal (1,47 Å) dan ikatan karbon-karbon rangkap (1,33 Å).

      Hal ini dapat dibenarkan karena ikatan karbon-karbon pada benzena mengalami resonansi (berpindah pindah). Inilah sebabnya mengapa benzena sukar mengalami adisi.

      Ikatan karbon-karbon pada benzena terdiri atas ikatan sigma ( σ ) dan ikatan phi ( π ). Menurut teori ini ikatan valensi orbital molekul terbentuk dari tumpang tindih orbital-orbital atom. Ikatan kovalen yang terbentuk dari tumpang tindih ujung dengan ujung disebut ikatan sigma ( σ ), sedangkan ikatan kovalen yang terbentuk dari tumpang tindih sisi dengan sisi disebut ikatan phi ( π ).

      Hapus

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV

TUGAS TERSTRUKTUR III & IV KIMIA ORGANIK I 1.       Mengapa reaksi bersaing antara substitusi dan eliminasi bisa terjadi ? Je...