Orbital
dan peranannya dalam ikatan kovalen
Nitrogen adalah nonlogam; arsen
dan antimon adalah semilogam; dan bismuth adalah logam. Nitrogen hanya
menunjukkan sedikit kemisripan dengan kelompok lainnya. Ini dapat dilihat dari
rumus unsure dan senyawanya. Molekul nitrogen secara elementer adalah N2.
Hal serupa, terdapat pada asam okso +5, dimana nitrogen adalah HNO3
dan merupakan zat pengoksidasi. Karena itu, asam nitrat, HNO3
direduksi menjadi NO2 (biloks +4), NO (+2), N2 (0), dan
NH3 (-3).
Nitrogen relatif kurang reaktif
pada suhu kamar, disebabkan kekuatan ikatan pada N≡N. Namun, pada suhu yang
dinaikkan secara perlahan, nitrogen berekasi dengan sejumlah unsure dengan
oksigen menghasilkan nitrit oksida.
N2(g)
+ O2(g) 2NO(g)
Reaksi ini digunakan dalam industri
(proses Haber), dan sebagai sumber
komersial senyawa nitrogen. Hampir semua nitrogen di alam terdapat
sebagai gas nitrogen. Atmosfer terdiri dari 78,1% massa N2. Komponen
nitrogen dari udara dipisahkan melalui pencairan, diikuti distilasi. Nitrogen
merupakan komponen yang mudah menguap dalam udara cair, sehingga nitrogen
merupakan gas pertama dalam distilasi yang meninggalkan cairan gas lain,
terutama oksigen dengan gas mulia. Nitrogen cair digunakan sebagai pembeku,
seperti makanan dan bahan yang terbuat dari karet, serta untuk membekukan bahan
biologi. Hampir semua gas nitrogen untuk gas pelindung, yang bertujuan untuk
mencegah bahan bersentuhan langsung oksigen selama pemrosesan atau penyimpanan.
Oleh karena itu, komponen elektronik sering dibuat dalam atmosfer
nitrogen.
Nitrogen membentuk senyawa pada
semua keadaan oksidasi. Amonia, NH3, merupakan senyawa/gas tak berwarna dengan cirri iritasi dan berbau
menyengat. Amonia dibuat secara komersial melalui prosses Haber dari N2
dan H2. Sejumlah amonia dapat dibuat di laboratorium melalui reaksi
garam amonia dengan basa kuat, seperti NaOH atau Ca(OH)2.
NH4+
+ OH- NH3(g) + H2O(l)
Oksida nitrat bereaksi cepat
dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida. Nitrogen dioksida, NO2
adalah gas berwarna coklat kemerahan, dan cairannya menguap pada 21ºC. Zat
tersebut berada dalam keadaan kesetimbangan dengan senyawa dinitrogen
tetroksida, N2O4.
Reaksi ini bersifat eksoterm, sehingga dinitrogen tetroksida lebih
dominan pada suhu rendah. Pada suhu di atas 140ºC bercampur dengan nitrogen
dioksida.
B.
Ikatan
rangkap terkonjugasi
Ikatan rangkap terkonjugasi
merupakan ikatan antar atom karbon atau yang terjadi pada senyawa organik yang
secara kovalen ikatan atar atomnya merupakan ikatan rangkap dua dan tunggal
bergantian, dimana terjadinya delokalisasi electron agar tingakt energinya
lebih stabil atau bias disebut dengan stabilisasi struktur.
Jika
dibandingkan kestabilan ikatan C-C dengan ikatan C-O, ikatan antar atom C-O
lebih kuat dan stabil dikarenakan jumlah elektron atom O yang di sumbangkan
lebih banyak dari pada atom C yang hanya berjumlah 4 elektron yang
mengakibatkan keelektronegatifan dan afinitas elektron iktan atom C-O lebih
dibandingkan ikatan antar atom C-C.
1.
Isomer
geometri Cis dan Trans. Isomer geometri terbagi menjadi dua yakni Cis dan
Trans. Bila subtituen terletak pada bidang yang sama maka disebut cis,
sedangkan trans bila subtituen terletak pada bidang yang bersebrangan. Struktur
trans lebih stabil dibandingkan dengan cis karena makin besar halangan sterik
maka energinya makin besar inilah yang terjadi pada struktur cis. Contohnya
cis-2-butena dan trans-2-butena :
Tetapi pada cis-2 butena
:
-
Memiliki titik lebur kecil yang berarti akan lebih cepat mencair karena jika halangan
steritnya besar maka mempunyai energi kinetik besar dan molekul akan cepat merenggang
sehingga akan cepat mencair.
-
Memiliki titik didih yang lebih besar. Walaupun sebenarnya cis
kurang stabil, tapi memiliki kerapatan (kebolehjadian menemukan elektron ) yang
lebih besar , maka intensitas berikatan lebih besar jadi sulit untuk diputus
sehingga membutuhkan titik didih yang lebih besar untuk memutuskan ikatan
tersebut.
Dan pada trans-2 butena
:
-
Memiliki titik leleh yang lebih besar yang berarti akan lama
mencair karena jika halangan steritnya kecil maka mempunyai energy kinetic yang
lebih kecil dan molekul akan lambat merenggang sehingga akan lama mencair.
-
Memiliki titik didih yang lebih kecil . walaupun trans sebenarnya
stabil tapi memiliki kerapatan yang lebih kecil, maka intensitas berikatan akan
lebih kecil jadi mudah untuk diputus sehingga membutuhkan titik didih yang
kecil untuk memutuskan ikatan tersebut.
C.
Benzena dan resonansi
Benzena pertama kali disintesis
oleh Michael Faraday tahun 1825 dari gas yang pada saat itu dipakai sebagai pengisi
lampu penerang. Pada tahun 1834, diketahui bahwa benzena memiliki rumus molekul C6H6 , sehingga
disimpulkan bahwa benzena memiliki
ikatan rangkap yang lebih banyak darpada alkena maupun alkuna. Ikatan rangkap
pada benzena tidak dapat di adisi, tetapi benzena dapat bereaksi secara
substitusi.
Pada tahun 1865, Friedrich August
Kekule dapat menjelaskan struktur benzena. Menurutnya, keenam atom karbon pada
benzena tersusun secara melingkar membentuk segienam beraturan dengan sudut
ikatan masing-masing 120º. Ikatan antar atom karbon adalah ikatan rangkap dua
dan ikatan tunggal bergantian.
Analisis
sinar X terhadap struktur benzena menunjukkan bahwa panjang ikatan antaratom
karbon pada benzena sama, yaitu 0,139 nm dan panjang ikatan tunggal C-C adalah
adalah 0,154 nm. Jadi, ikatan karbon-karbon pada olekul benzena berada diantara
ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal. Hal ini menggugurkan struktur menurut
Kekule.
Berdasarkan hasil analisis sinar
X maka diusulkan bahwa ikatan rangkap dua karbon-karbon pada molekul, benzena
tidak terlokalisasi pada karbon karbon tertentu melainkan dapat
berpindah-pindah. Gejala ini dinamakan juga resonansi. Untuk menggambarkan ikatan rangkap dua yang
terdelokalisasi pada molekul benzena dinyatakan dengan lingkaran seprti ditunjukkan
gambar 1.1 .
Teori resonansi dapat menerangkan
mengapa benzena sukar diadisi. Sebab, ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam
benzena tidak terlokalisasi dan membentuk semacam cincin yang kokoh terhadap
atom H tanpa mengganggu cincin karbonnya.
Pada suhu kamar, senyawa benzena
berwujud cair, tak berwarna, dan mudah terbakar. Titik didih benzena 80°C dan
titik bekunya 5,5°C. Benzena paling banyak digunakan sebagai pelarut senyawa
karbon yang nonpolar, seperti heksana atau karbon tetraklorida.Semua
senyawa karbon mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena.
Beberapa turunan benzene ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut.
1.
Tatanama
turunan benzena
Pada
mulanya istilah aromatic diterapkan terhadap senyawa yang memiliki bau harum
(manis). Sekarang, istilah tersebut diberikan kepada senyawa benzena dan
turunannya. Hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena kadang-kadang
disebut arena juga arena.
Tatanama
senyawa turunan benzena didarkan pada sistem penomoran, dimana atom karbon
dalam gugus pengganti atom H pada benzena sekecil mungkin. Sebagai contoh,
perhatikan penamaan senyawa berikut.
Apabila
terdapat dua gugus atom atom atau lebih yang menggantikan atom H dengan gugus
berbeda, maka penamaan gugus gugus didahulukan secara alphabet diikuti nama
benzena. Contoh :
Gugus
C6H5 -, yaitu benzena yang kehilangan satu atom hidrogen
dikenal sebagai gugus fenil. Jadi C6H5 –CH=CH2 dinamakan
feniletana; C6H5 –NH2 disebut fenilamina, dan
C6H5 –OH dinamakan fenilmetanol.
2.
Reaksi
dan kegunaan benzena
Benzena cenderung
menjalani reaksi substitusi daripada reaksi adisi. Dengan adanya katalis
besi (III) klorida atau aluminium
klorida, benzena dapat beraksi dengan klorin ataupun bromine pada suhu kamar
membentuk senyawa halobenzena. Persamaannya :
+ Br2 FeCl3 Br + HBr
Campuran
dengan volume yang sama dari asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dikenal
sebagai campuran nitrasi. Jika campuran
ini ditambahakan kedalam benzena, kemudian dikocok secara perlahan akan terjadi
rekasi yang eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C, maka hasil reaksi
utama adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat. Persamaan
reaksinya :
+ HNO3 H2SO4/55°C NO2 + H2O
Fungsi asam sulfat
dalam campuran nitrasi diatas adalah untuk menghasilkan kation nitril, NO2+
dari asam nitrat. Persamaannya :
2H2SO4 +
HNO3 2HSO4+
+ H3O+ + NO2+
Apabila campuran
nitrasi dan benzena dipanaskan pada suhu diatas 60°C selama lebih kurang satu
jam, maka gugus nitro yang kedua akan menstubtitusi atom H pada cincin benzena.
Setelah campuran reaksi dituangkan ke dalam air, padatan kuning pucat
1,3-dinitrobenzena akan terbentuk.
Dalam
industry kimia, benzena digunkan sebagai bahan baku pada pembuatan fenol,
propanon, nitrobenzene, fenilamina, pewarna (celup), nilon, plastik dan
lain-lain. Seperti ditunjukkan pada diagram berikut.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarya, 2012. Kmia
Dasar II. Bandung: CV Yrama Widya
Hai novi, dapatkah anda menjelaskan tentang gugus karbonil?
BalasHapusDalam kimia organik, gugus karbonil adalah sebuah gugus fungsi yang terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan rangkap dengan sebuah atom oksigen: C=O.
HapusIstilah karbonil juga dapat merujuk pada karbon monoksida sebagai sebuah ligan pada senyawa anorganik atau kompleks organologam (misalnya nikel karbonil); dalam situasi ini, karbon berikatan rangkap tiga dengan oksigen C≡O.
Selamat malam Novi, postingannya sangat bermanfaat, setelah membaca blog anda saya ingin bertanya, tolong berikan penjelasan pada sifat fisik dan benzene, kenapa bersifat racun? terimakasih.
BalasHapusSifat Fisik
BalasHapusa. Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna.
b. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270C).
c. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena : -5,50C
d. Benzena tidak dapat larut air tetapi larut dalam pelarut nonpolar
e. Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar
selamat malam novi,saya ingin bertanya mengapa Benzena cenderung menjalani reaksi substitusi daripada reaksi adisi?
BalasHapusReaksi adisi merupakan penambahan masing-masing satu gugus kepada dua atomkarbon yang mempunyai ikatan rangkap, sedangkan substitusi merupakan reaksi pergntiansuatu atom dengan atom lainnya dalam satu molekul. Dan reaksi eliminasi merupakanpenarikan dua gugus masing-masing dari dua atom karbon yang berdekatan.Dalam pecobaan kali ini, yang akan dilakukan hanya menggunakan tahapan reaksiadisi dan substitusi saja, dimana bahan yang digunakan yaitu benzen, ekstrak mawar, ekstrak pandan, ekstrak jahe dan minyak goreng. Dari bahan-bahan tersebut akan dicampurkandengan larutan iodium dan akan diamati perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing reagen dengan menggunakan tahapan reaksi adisi dan substitusi.
BalasHapushai novi.. saya masih kurang paham dengan maksud ini " Hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena kadang-kadang disebut arena juga arena." bisa tolong di jelaskan?
BalasHapusArena disini maksudnya adalah bagian dari komponen benzena dan turunannya yaitu hidrokarbon aromatic yang berkaitan dengan benzena.
HapusTolong anda jelaskan kepana pada suhu kamr, senyawa benzena berwujud cair, taka berwarna, dan mudah terbakar ?
BalasHapusBenzena paling banyak digunakan sebagai pelarut senyawa karbon yang bersifat nonpolar dan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa turunan benzena. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Reaksi umum benzena adalah reaksi substitusi, yaitu penggantian atom H oleh gugus lain tanpa mengganggu cincin karbonnya.
HapusPengukuran spektroskopik menunjukkan bahwa molekul benzena adalah planar dan semua ikatan karbon-karbonnya sama panjang yaitu 1,39 Å. Ikatan karbon-karbon pada benzena panjangnya di antara ikatan karbon-karbon tunggal (1,47 Å) dan ikatan karbon-karbon rangkap (1,33 Å).
Hal ini dapat dibenarkan karena ikatan karbon-karbon pada benzena mengalami resonansi (berpindah pindah). Inilah sebabnya mengapa benzena sukar mengalami adisi.
Ikatan karbon-karbon pada benzena terdiri atas ikatan sigma ( σ ) dan ikatan phi ( π ). Menurut teori ini ikatan valensi orbital molekul terbentuk dari tumpang tindih orbital-orbital atom. Ikatan kovalen yang terbentuk dari tumpang tindih ujung dengan ujung disebut ikatan sigma ( σ ), sedangkan ikatan kovalen yang terbentuk dari tumpang tindih sisi dengan sisi disebut ikatan phi ( π ).